News
Harga Telur Naik di Desa Cupel Jembrana, Pelanggan Malah Tetap Menawar
Senin, 27 Juni 2022, 14:00 WITA
Harga telur ayam naik membuat peternak resah karena pemicunya disebabkan harga bahan dasar pakan melonjak.
Kendati harga telur ayam naik, tapi konsumen tidak mengetahui kenaikan telur ayam justru terdampak dari kenaikan harga pakan. Maka itu, pelanggan telur ayam tetap menawar meski harga telur naik disebabkan harga pakan yang tinggi.
Imbasnya harga telur melambung dari harga per krat Rp45 ribu kini menjadi seharga Rp55 ribu per krat.
Pemilik ayam petelur Dewa Ayu Putu Suriati (58) asal Banjar Kembang Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana mengatakan, semenjak harga pakan naik, ia mulai resah karena secara tidak langsung mengakibatkan harga telur naik.
Kata dia, pembeli maunya membeli murah dengan menawar lantas ia terpaksa tetap menjualnya dengan harga murah.
"Untuk komoditi pakan dalam sehari 1,5 kwintal dengan harga per kilo Rp74 ribu. Setiap hari 2 kali memberikan pakan. Selain pakan juga perawatan seperti vitamin, sehingga menghasilkan telur yang baik dan bermutu," ungkap peternak yang memiliki 1.350 ekor ayam petelur ini, Jumat (24/06/2022).
Untuk pemeliharaan dan perawatan kandang, ia juga menggunakan sistem sanitasi. Sehingga, imbuhnya, kotoran ditampung dalam sumur pembuangan. Suriati juga menuturkan harga yang diambil di kandang Rp45 ribu. Sehari ia mampu meraup rata-rata 960 butir telur.
"Harapan harga pakan tetaplah sehingga bisa sedikit lega. Selain pelanggan ada juga pelanggan dari tetangga sendiri. Dulu ayam petelur di beli dari luar kabupaten," pungkasnya.
Penulis : Tim Liputan
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022
Senin, 27 Juni 2022