Pelukatan Tirta Sah Telaga Dwaja: Penyembuhan Penyakit
Rabu, 10 Juli 2024, 11:09 WITA
Keberadaan pelukatan Tirta Sah Telaga Dwaja ini memang sudah lama dikenal, namun sempat rusak karena terjangan banjir lahar hujan Gunung Agung beberapa tahun silam. Tetapi kini, pelukatan tersebut kembali dilestarikan dan dijaga kesuciannya. Pemangku yang datang untuk melukat tak hanya dari wilayah Bali saja, melainkan dari luar Bali juga, seperti dari Pulau Jawa hingga Lombok.
Pada areal pelukatan, terdapat 11 pancuran, di mana letak petirtaan-nya berada di pancuran paling tengah. Biasanya, orang yang melukat akan memulai dari 5 pancuran sisi barat, setelah selesai kemudian pindah ke 5 pancuran di sisi timur, baru nantinya berakhir pada pancuran di tengah-tengah. Biasanya di sana, orang yang melukat akan berdoa sesuai dengan harapan yang diinginkan dari prosesi melukat itu.
Baca juga:
Turis Kembali Berulah Konyol Di Bali
Dalam sehari, ada saja orang yang datang untuk melukat, tetapi akan lebih ramai pada saat hari-hari tertentu seperti Kajeng Kliwon, Purnama, Tilem, serta Banyupinaruh sehari setelah hari raya Saraswati. Bagi warga masyarakat yang ingin datang melukat, cukup membawa dua buah banten pejati. Ketika melukat diwajibkan memakai busana adat Bali, dengan catatan dilarang melukat untuk wanita yang sedang datang bulan.
Penulis : bbn/beritabali.tv
Editor : I Kadek Ade Chandra Putra
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024
Rabu, 10 Juli 2024