Pengurus atau Penglingsir Puri Se-Bali meminta proyek Bandara Bali Utara di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, dilanjutkan. Bahkan permohonan izin secara niskala pun telah dilakukan agar proyek itu bisa dilanjutkan kembali. Permohonan izin secara niskala itu digelar di Pura Puseh Penegil Darma, Desa Pakraman Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Minggu siang. Bahkan upacara itu dilakukan dengan menurunkan pusaka berbentuk tombak Ki Tunjung Tutur yang dibawa dari Puri Blabatuh, Kabupaten Gianyar. Selain membawa pusaka raja, acara tersebut juga mementaskan topeng raja-raja Bali sebelumnya dan topeng Patih Kerajaan Majapahit Gajah Mada.

Penglingsir Puri Blabatuh Anak Agung Ngurah Kakarsana mengatakan, dengan upacara yang dilakukan diharapkan pembangunan Bandara Bali Utara di Kecamatan Kubutambahan bisa dilanjutkan. Bandara itu pun disebut akan menjadi langkah pemerataan ekonomi di Bali, dimana bandara baru itu, selain dinikmati Buleleng juga akan berdampak ke empat kabupaten, Karangasem, Bangli, Klungkung, dan Badung.

Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo meyakini, pembangunan Bandara Bali Utara ini akan terealisasi. Di mana pembangunan Bandara Bali Utara merupakan salah satu janji kampanye pasangan presiden terpilih Prabowo-Gibran. Selain itu, bandara ini disebut sangat perlu dibangun, karena dia memprediksi Bandara Internasional Ngurah Rai akan over kapasitas pada tahun 2026 mendatang. Seperti diketahui, Bandara Baru Bali Utara sebelumnya direncanakan dibangun di atas laut Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng. Pembangunan bandara itu pun sempat masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), namun dikeluarkan pada tahun 2023 lalu.