News
Kisah 2 Tentara Jepang di Penarungan Bantu Latih Pejuang
Kamis, 12 Mei 2022, 08:40 WITA
Akhirnya, keduanya diajak bergabung serta diberi tugas melatih para pejuang di Blumbungan, Sibang, Badung. Selain itu, keduanya ditugaskan mencari senjata di Be Tangsi Jepang.
Uniknya, kedua tentara Jepang ini telah dijadikan anak angkat oleh ayahnya dengan langsung diberi nama orang Bali, Sukra dan Sukri.
"Apalagi mereka sudah diadopsi oleh Ketua Markas W, Bapak saya (Ketut Receh) untuk menjadi Hindu dan ingin diaben kalau gugur cerita Ayah saya," cetusnya.
Menurut cerita ayahnya juga, pahlawan I Gusti Ngurah Rai meminta bantuan ke markas W kemudian kedua orang Jepang tersebut dikirim ke batalion I Gusti Ngurah Rai yang berkedudukan di Marga, Tabanan.
Namun, sayang saat erjalanan satu orang Jepang ini yaitu, Wayan Sukra (Mitsuhito) tewas dan satunya Made Sukri (Araki) berhasil membantu Ngurah Rai dan gugur di Marga.
Dari cerita ayahnya tersebut, selama menyerah dua orang saudara angkatnya tersebut tidak pernah mengunjungi rumah orang tua angkatnya karena bersembunyi di markas.
"Pesan terakhirnya dari cerita ayah saya saat masih ada, kalau mereka gugur nantinya ingin diupacarai seperti Agama Hindu," ungkapnya sembari menambahkan bahwa ayahnya telah meninggal tahun 1955 karena sakit.
Penulis : bbn/beritabali.tv
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022
Kamis, 12 Mei 2022