Sate di Legian ini berbeda dari sate yang dijual pada umumnya. Selain berbahan berlumur bumbu khas Bali, menu satenya diolah sehingga tekstur dagingnya menjadi empuk.

Putu Widiantara selaku peramu dan pemilik kedai makan di Legian, Badung mengatakan menu sajiannya sangat dominan diminati wisatawan domestik dan juga mancanegara baik di daerah Legian maupun sekitarnya.

"Sebelum dijadikan menu olahan Sate, daging Ayam pertama-tama di-marinasi minimal selama 4 jam lamanya sebelum menuju tahap pemanggangan," jelasnya belum lama ini di Legian, Badung.

Namun, sebelum dipanggang bumbu kacang selanjutnya dikombinasikan dengan bumbu Bali sehingga cita rasanya berbeda dari menu olahan lainnya.

"Jadi rasanya akan sedikit berbeda dari bumbu kacang sate Ayam pada umumnya," katanya.

Adapun beberapa bahan utama dalam bumbu khas Bali mulai dari jahe, kunyit, lengkuas, sere, gula merah, ketumbar dan lain-lainya.

"Jika dilihat pada umumnya bumbu kacang identik dengan sate Madura. Namun karena konsep kita adalah Balinese, jadi kita membuat ciri khas kita sendiri. Kita buat sate Ayam dengan bumbu kacang tetapi ada cita rasa balinesenya," paparnya.

Untuk bahannya, ia hanya menggunakan bagian daging dada ayam, tanpa kulit agar teksturnya lebih empuk. Menu sate Ayam khas bumbu Bali ini dapat disantap sepanjang waktu.

"Apalagi saat nongkrong dan sambil minum bir dengan teman-teman. Jadi sate ini dapat dijadikan camilan," cetusnya.

Per porsi, sate Ayam khas bumbu Bali ini dibandrol Rp20 ribu dengan 7 tusuk dan ukuran daging ayamnya juga lebih besar dari sate-sate biasanya.

Pengunjung kedai, Agung Pras mengaku tekstur daging sate ayamnya terasa lembut. Kemudian cita rasa bumbu Bali terasa dan semakin menggugah selera untuk menyantapnya.

"Bumbunya sangat terasa rempah-rempahnya atau sangat terasa bumbu khas Balinya", cetusnya.

Dirinya mengatakan, tekstur daging sate Ayam bumbu kacang khas bumbu Bali sangat lembut sehingga pas saat disantap.

"Gampang untuk dikunyah, dan sambalnya juga enak," pungkasnya.