Bali memiliki makanan tradisional disebut lawar. Lawar tidak hanya memakai daging babi dan sapi. Lawar dapat dipadukan juga dengan daging ayam. Bukan hanya dagingnya saja, menu olahan lawar dapat dipadukan dengan aneka jenis sayuran maupun buah yang masih muda dalam olahannya. Misalnya seperti buah nangka, pepaya, kelapa muda, kacang panjang hingga daun buah belimbing.

Lawar daun belimbing ini misalnya dapat dicicipi pada salah satu gerai usaha kuliner konsep rumahan di Banjar Darmayasa, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Proses pembuatan dimulai merebus daun buah belimbing ke dalam air panas. Setelah daun belimbing matang ditiriskan, kemudian dicampur beberapa bumbu khas bumbu Bali salah satunya base (bumbu) colok. Base colok terdiri dari bawang putih, kemiri, kencur, cabe, kelapa dibakar, aneka rempah-rempah, dan daun salam. Base colok sebagai pembeda lawar daun belimbing ini karena, pembuatan lawar di Bali umumnya menggunakan base genep setiap olahannya.

Lawar daun belimbing ini disajikan berteman nasi putih, gorengan kulit ayam, ayam betutu, sate ayam serta semangkuk komoh (kaldu daging ayam). Lawar daun buah belimbing memiliki citarasa berbeda dari menu olahan lawar umumnya. Harga terjangkau yakni, 25 ribu rupiah per porsi lengkap. Setiap hari kedai kuliner konsep usaha rumahan ini dibuka mulai jam 10 pagi hingga 9 malam.