Puluhan anjing Kintamani unjuk kebolehan dalam kontes anjing Kintamani yang digelar Pemkab Bangli di Wantilan Tunon, Desa Adat Batur Kintamani, Bangli. Tidak hanya diikuti peserta lokal, namun juga dari luar Bali.
Anjing Kintamani merupakan salah satu bagian dari keanekaragaman hayati atau biodiversity Batur Unesco Global Geopark, yang harus dilestarikan. Selain itu, anjing Kintamani telah diakui oleh Federasi Cynologique Internationale, yaitu organisasi internasional yang membawahi organisasi trah anjing seluruh dunia. 

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mempertahankan pengakuan anjing Kintamani sebagai trah anjing dunia, menjamin kelangsungan pemuliabiakan anjing Kintamani, dan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap anjing Kintamani sebagai hewan kesayangan. Salah satu pecinta anjing Kintamani, I Nengah Darsana, mengatakan dengan diselenggarakannya kontes ini dapat menggugah masyarakat, khususnya penggemar anjing Kintamani Bali, agar lebih menyayangi anjing Kintamani layaknya anjing ras lain. Mengingat anjing Kintamani jika dipelihara dengan perawatan yang baik akan mampu menunjukkan intelegensi dan penampilan yang tidak kalah dengan anjing ras lainnya.

Dalam kegiatan ini juga diluncurkan Program Inovasi Daerah Tisira Plus, Tim Siaga Rabies Plus, yaitu pola penanganan penyakit rabies dengan menitikberatkan peran aktif masyarakat melalui pembentukan tim di tingkat desa. Sehingga antara pengembangan anjing Kintamani dengan penanganan virus rabies bisa sejalan.