News

Perajin Tenun di Jembrana Tetap Eksis dengan Alat Tradisional

 Kamis, 23 Juni 2022, 16:00 WITA

IKUTI BERITABALI.TV LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kain tenun dikerjakan bersama keluarga dan satu temannya di rumah dengan menggunakan alat yang didapat dari pemilik usaha tenun. "Dalam 1 hari bisa mendapatkan 1 sarung dengan berbagai motif. Awalnya dikerjakan di Loloan Barat hingga dibawalah pulang dikerjakan sendiri di rumah. Ada 6 alat tenun bukan mesin. Sebelumnya saya harus belajar dengan teliti dan terampil," jelasnya. 

Usriya juga mengatakan bahan dari sang pemilik dibelinya dari luar pulau Bali. Lantas, ia mengembangkan segala jenis motif hingga menghasilkan jenis tenun sarung yang punya kualitas tersendiri.  Harga sarung tenun yang jadi tergantung warna, kalau putih dibandrol Rp520 ribu, sedangkan warna hitam, ungu, hijau, merah dan kuning seharga Rp500 ribu. 

"Dalam pengerjaan ini mendapat upah Rp40 ribu dalam satu kali pengerjaan. Bahkan bisa lebih karena bonus bisa mencapai Rp300 ribu. Harus bisa cepat, karena semakin cepat tentu akan dapat hasil berupa upah," paparnya. 

Ia mengaku ada 6 penenun yang mengerjakan dan 1 perajin dari BB Agung. Bahan yang sudah jadi langsung diambil.  Meski dengan alat tradisional, ia mengaku lebih senang karena lebih bisa menikmati kerja. 

"Dulu pernah merajut monte ternyata sakit mata, justru ini lebih asyik dan bisa menyambil kerjaan rumah," tutup ibu dari 2 anak yang suaminya kerja melaut.
 

Penulis : Tim Liputan


Halaman :





TERPOPULER


Trending Terhangat